203
Trenbelajar.com – Di lapangan banyak kita temui berbagai kendala dalam penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah kemungkinan kekurangpahaman dalam praktik mengajarnya.
Di sini penulis akan sedikit mereviev mengenai istitah praktik pengajar di kurikulum merdeka dan implementasinya di sekolah
Kurikulum Merdeka adalah salah satu pendekatan dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada guru dalam merancang pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi peserta didik. Dalam implementasi kurikulum ini, peran pengajar menjadi sangat penting untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip merdeka ke dalam praktik pembelajaran sehari-hari.
Pengajar sebagai Fasilitator Pembelajaran
Dalam praktik kurikulum merdeka, pengajar harus berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang bertindak lebih sebagai pemandu dan pengarah daripada sebagai pemberi informasi yang dominan. Pengajar harus mampu menciptakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan mandiri. Mereka harus memberikan kebebasan kepada siswa untuk berpikir, mengemukakan pendapat, berkolaborasi dengan teman sejawat, dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi.
Guru Harus Merancang Pembelajaran Kolaboratif
Praktik pengajar dalam kurikulum merdeka juga mencakup kolaborasi antara pengajar dan siswa. Pengajar perlu memfasilitasi diskusi, proyek kolaboratif, dan kegiatan berbasis masalah yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, pengajar harus mampu mendengarkan dan menghargai gagasan dan pemikiran siswa, serta memberikan ruang bagi mereka untuk berkontribusi dan berbagi pengetahuan.
Guru Juga Harus Menggunakan Metode Pembelajaran Variatif
Kurikulum merdeka mendorong pengajaran yang kreatif dan inovatif. Pengajar diharapkan menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang berbeda untuk memfasilitasi pemahaman dan perkembangan peserta didik. Dengan menggabungkan pengajaran langsung, diskusi kelompok, pembelajaran berbasis proyek, dan teknologi digital, pengajar dapat mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan problem solving.
Terakhir Mengevaluasi Pembelajaran Secara Holistik
Guru selain penyampaian materi pembelajaran dalam kurikulum merdeka juga bertanggung jawab untuk mengevaluasi kemajuan dan perkembangan peserta didik secara holistik. Evaluasi tidak hanya berfokus pada penguasaan konten, tetapi juga melibatkan aspek-aspek non-akademik seperti kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kemandirian siswa.
Pengajar perlu menggunakan berbagai instrumen evaluasi yang sesuai untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa secara menyeluruh.
Oleh karenanya, pengajar memiliki peran yang sangat penting dalam implementasi kurikulum merdeka. Melalui praktik pengajaran yang memfasilitasi pembelajaran aktif, kolaboratif, dan kreatif, pengajar dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan dunia nyata. Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar secara mandiri dan menghargai pemikiran mereka, pengajar dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang dan bermakna.