Trenbelajar.com – Kurikulum merdeka yang memberi keleluasaan kepada sekolah dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kearifan lokal setempat dengan menyesuaikan kebutuhan dan potensi siswa dapat membuat sekolah lebih mandiri.
Dampak dengan adanya kemandirian sekolah ini pada akhirnya sekolah akan dapat mengembangkan kurikulum yang lebih fokus kepada kebutuhan dan potensi siswanya juga yang lebih mandiri.
Kemandirian ini penting karena membantu peserta didik menjadi individu yang mandiri, inovatif, dan tanggap terhadap perubahan. Dalam pendidikan Kurikulum Merdeka, kemandirian menjadi pijakan penting agar peserta didik dapat mengembangkan diri secara penuh dan menghadapi tantangan di masa depan.
Aspek Kemandirian Siswa di Kurikulum Merdeka
Kemandirian dalam konteks pendidikan ini memiliki beberapa aspek, antara lain :
1. Kemandirian belajar:
Peserta didik diberikan kebebasan untuk belajar secara mandiri, merencanakan dan mengatur proses pembelajaran mereka sendiri. Mereka dapat memilih topik yang ingin mereka pelajari, mengidentifikasi sumber informasi yang relevan, dan menentukan ritme belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.
2. Kemandirian dalam pengambilan keputusan:
Peserta didik diajak untuk mengambil tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka, termasuk dalam pengambilan keputusan terkait tujuan pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran yang paling efektif bagi mereka, serta penilaian hasil belajar.
3. Kemandirian dalam mengeksplorasi minat dan bakat:
Peserta didik diberi kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri dalam pembelajaran. Mereka dapat memilih mata pelajaran atau topik yang sesuai dengan minat mereka, serta melibatkan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler atau proyek-proyek yang mengembangkan bakat yang dimiliki.
4. Kemandirian dalam pemecahan masalah:
Peserta didik diajarkan untuk menjadi mandiri dalam memecahkan masalah dengan mendorong pikiran kritis, kreativitas, dan kemampuan berpikir mandiri. Mereka diberi kesempatan untuk menghadapi tantangan dan menemukan solusi sendiri dengan bimbingan guru sebagai fasilitator.
5. Kemandirian dalam pengembangan karakter:
Kemandirian juga mencakup pengembangan karakter dan nilai-nilai yang positif. Peserta didik diajarkan untuk mengembangkan sikap tanggung jawab, disiplin diri, kerjasama, kepemimpinan, dan nilai-nilai kebaikan lainnya.
Peran Penting Guru dalam Kemandirian Siswa
Faktor penting dalam membantu peserta didik menjadi individu yang mandiri, inovatif, dan tanggap terhadap perubahan adalah adanya peran guru. Pasalnya guru dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan prinsip Ing Ngarsa Sung Tuladha, Tut Wuri Handayani, Ing Madya Mangun Karsa,
Oleh karenanya, peran seorang guru sangat penting di dalam mengembangkan kemandirian siswa dalam pendidikan. Guru berperan sebagai orang yang dapat dijadikan contoh bagi siswanya, berperan  sebagai orang yang memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki inisiatif dalam pembelajaran.
Menurut penulis hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Dapat Dijadikan Contoh
Di dalam kelasnya gurunya harus dapat dijadikan contoh tauladan bagi anak didiknya dimana ia harus bijak dengan berbagai karakter anak yang beragam dan kebutuhan belajarnya.
2. Mendorong dan memberi dorongan:
Guru harus mendorong peserta didik untuk mengembangkan kemandirian mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan dorongan positif, membangun kepercayaan diri, dan memberikan pujian ketika peserta didik berhasil dalam mengambil inisiatif dan menjadi mandiri.
3. Menjadi fasilitator pembelajaran:
Guru tidak hanya sebagai pemberi informasi, tetapi juga sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Guru dapat membantu peserta didik untuk menentukan tujuan belajar, merencanakan proses pembelajaran, dan menyusun strategi pembelajaran yang efektif. Guru juga memberikan arahan, memberikan sumber informasi yang relevan, dan membantu peserta didik dalam mengelola waktu dan tugas.
4. Mengembangkan keterampilan metakognitif:
Guru dapat membantu peserta didik mengembangkan keterampilan metakognitif, seperti merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri. Guru dapat memberikan panduan dan alat evaluasi diri agar peserta didik dapat memahami kemajuan mereka dan belajar dari pengalaman belajar mereka sendiri.
5. Memberikan tantangan dan kesempatan:
Guru harus memberikan tantangan dan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemandirian mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas-tugas yang memerlukan pemikiran kritis, menghadapi masalah yang kompleks, serta mendorong peserta didik untuk mengambil tanggung jawab dalam mengatur waktu dan sumber daya.
6. Memberikan umpan balik dan bimbingan:
Guru harus memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik untuk membantu mereka meningkatkan kemandirian mereka. Guru juga memberikan bimbingan yang tepat dan mendukung ketika peserta didik menghadapi kendala atau kesulitan dalam mengembangkan kemandirian mereka.