156
Sesibuk apa pun meluangkan waktu bersama anak dapat menciptakan rasa aman dan kedekatan. |
Trenbelajar.com – Sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa anak merupakan harapan orang tua untuk ke depannya. Berbagai dilakukan para orang tuaagar dia di kemudian hari dapat menjadi manusia yang menjadi kebanggaannya.
Salah satunya dilakukan melalui pendidikan baik formal maupun informal sehingga sebagian bahkan ada yang menyerahkan proses persiapan masa depan si anak ke sekolah yang notabene sebagai lembaga tempat anak belajar menuntut ilmu. Apakah hal tersebut tepat ?
Waktu keseharian anak di sekolah antara 5 -8 jam yang digunakan untuk menuntut ilmu, bergaul dengan teman – temannya dan warga sekolah lainnya. Dapat dikatakan waktu yang cukup lama dalam pembentukan watak karakter dan pendidikan anak di dalam mempersiapkan masa depannya.
Sementara di luar jam sekolah anak memiliki waktu sekitar 16 jam yang digunakan anak untuk bergaul dan bermain dengan teman sebaya, hidup bermasyarakat, dan bersama keluarga.
Keberhasilan proses mempersiapkan anak dalam menghadapi masa depannya tersebut tidak akan berhasil bila tanpa adanya kerjasama antara semua pihak terutama sekolah dan orang tua. Keduanya memiliki peran masing-masing yang tak dapat berjalan sendiri-sendiri pasalnya pendidikan sendiri bukan hanya sekedar materi dan juga teori di dalam sekolah, namun juga berkaitan dengan norma, tata karma, sopan santun, hingga pembentukan pola berpikir seorang anak yang tentunya keteribatan orang tua sangat penting
Peran Orang Tua
Orang tua merupakan role model pertama bagi si anak maka orang tua dituntut dapat dijadikan contoh. Apa yang dilakukan orang tuanya akan ditirukan oleh mereka sehingga pada dasarnya ada banyak peran dari orangtua, yang akan mempengaruhi pola pikir dan juga perilaku dari seorang anak.
Kewajiban orang tua untuk membimbing dan mengajarkan anak pada hal yang baik sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Apabila itu tidak terlaksana dengan baik maka seorang anak akan menjadi menyimpang. Penyimpangan tersebut berupa, pandai berperilaku, pemakai narkoba, bergabung ke geng-geng anak jalanan, mencoba seks bebas dan sebagainya.
Faktor utamanya biasanya kurangnya komunikasi antara orang tua dengan anaknya, minimnya pengawasan dari orang tua, masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri terutama ayah ibunya sehingga anak-anak tersebut mencari tempat untuk menumpahkan perasaannya dan mencari jati diri yang sesungguhnya tanpa ada pendampingan dari orang tua. Pada akhirnya si anak akan bergaul dengan orang yang cocok, yang sesuai dengan sifat mereka, tanpa memikirkan dampak kedepannya.
Agar hal tersebut tidak terjadi maka sedini mungkin peran kita sebagai orang tua perlu dijalankan. Berikut ini adalah peran orang tua yang dapat dilakukan dalam mendidik anak :
1. Berlakukah sebagai orang tua dan sahabat bagi anak
Menyikapi perilaku anak hendaknya bersikap secara bijak, berlakulah kadang sebagai orang tua yang memberi pemahaman anak mengenai apa yang dapat dilakukan dan mana yang tidak diperbolehkan yang disertai dengan bahasa yang mudah dimengerti dan alasan-alasan yang logis bagi dia.Bila sebagai sahabat, ajaklah dia berkomunikasi yang santai dan dengarkan apa yang menjadi tumpahan perasaannya. Luangkan waktu bersama agar rasa kedekatan semakin tercipta tanpa adanya rasa canggung.
2. Kombinasi Pola Asuh
Pola asuh juga mempengaruhi sikap dan kepribadian anak, oleh karenanya diperlukan keseimbangan dalam polanya. Pola pendidikan dan juga pola asuh yang tegas tentunya akan menjadikan anak menjadi disiplin, namun sebaliknya juga akan meningkatkan kemungkinan seorang anak untuk tidak nyaman.
Demikian pula dengan pola asuh yang penuh kelembutan dan kelembekan dapat menjadikan anak perasaannya penuh kelembutan namun tidak memiliki sikap tegas, cengeng dan keragu-raguan bila menghadapi suatu pilihan segera.
Di sinilah diperlukannya kombinasi antara pola asuh tegas dan kelembutan agar menjadikan kepribadian anak seimbang.
3. Berilah contoh jangan hanya ucapan
Di istilah Jawa ungkapan yang tepat adalah “Jarkoni” iso ujar ra bisa nglakoni (Bisa berucap namun tidak bisa melakukannya). Sebagai orang tua sikap tersebut hendaknya dibuang jauh-jauh karena kepercayaan anak akan semakin berkurang. Pasalnya kita hanya dapat memberi perintah tanpa pernah melakukannya.
Sikap yang baik adalah selain memberi perintah kita juga melakukannya.Ini sikap yang harus ditunjukkan di depan anak sehingga dia benar-benar menjadi role model ideal baginya.
4. Beri rasa aman
Menurut penulis peran lainnya adalah memberi rasa aman bagi anak baik di rumah maupun lingkungan sekitar. Jagalah dia dari lingkungan sosial yang buruk dan berbahaya bagi perkembangan psikologisnya, seperti lingkungan anak jalanan, dan juga lingkungan yang bebas dan tidak taat akan aturan. Harapannya kelak dia menjadi anak yang baik dan dapat berlaku secara santun.