![]() |
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim saat meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Episode Ke-23. Kredit : Kemendikbud Ristek |
trenbelajar.com – Kemendikbud Ristek beberapa waktu lalu meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Episode Ke-23 mengenai Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia dengan fokus pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang dilakukan dengan pelatihan bagi guru.
Rendahnya literasi anak-anak Indonesia dan rendahnya hasil AN menjadi pertimbangan diluncurkannya program ini.
Peluncuran program ini menurut Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim sebagai terobosan menjawab tantangan rendahnya kemampuan literasi anak-anak Indonesia yang disebabkan rendahnya kebiasaan membaca sejak dini.
Menurutnya buku memiliki peran sebagai jendela, pintu geser dan cermin ilmu.
Artinya peran buku sebagai jendela, buku membantu pembaca melihat pengalaman baru yang berbeda dari kehidupannya melalui kejadian yang dialami oleh tokoh cerita.
Buku sebagai pintu geser artinya buku membawa pembaca untuk berimajinasi mengeksplorasi dunia baru melalui ilustrasi dan cerita fantasi.
Sementara peran buku sebagai cermin, yaitu buku memberikan kesempatan untuk merefleksikan pengalaman hidupnya sendiri melalui cerita dalam buku. melihat konteks yang sudah dikenal anak di dalam buku.
Diharapkan dengan dikeluarkannya kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-23 akan mendukung peningkatan daya pikir kritis anak dengan melakukan refleksi atas hal-hal yang ada di sekitarnya.