![]() |
Seorang anak sedang membaca dalam pembiasaan literasi di SD N Durensawit, Leksono, Wonosobo. Dok. Tim KM 5 |
trenbelajar.com | Pemerintah melalui Kemendikbud Ristek berupaya meningkatkan literasi anak sejak dini dikarenakan menurut hasil Programme for International Student Assessment (PISA) selama 20 tahun terakhir menunjukkan skor literasinya rendah dan belum meningkat signifikan. Kedua didasarkan dengan hasil AN adanya kesenjangan pada kompetensi literasi dibandingkan dengan kompetensi lain pada AN.
Oleh karena itu diluncurkanlah terobosan Merdeka Belajar Episode ke-23 untuk melengkapi terobosan Merdeka Belajar sebelumnya.
Untuk diketahui bahwa tiga terobosan sebelumnya yaitu Program Kampus Mengajar, kedua Organisasi Penggerak dan ketiga adalah Kurikulum Merdeka.
Lebih jelasnya simak maksud dan tujuan dari ketiga program terobosan tersebut ;
Pertama adalah program Kampus Mengajar yang menjadi bagian dari Kampus Merdeka sebagai Merdeka Belajar episode ke-2. Mahasiswa yang menjadi peserta program Kampus Mengajar dikirim ke sekolah-sekolah di daerah untuk membantu peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
Perkembangan terakhir sejak diluncurkan tahun 2020 sudah ada sembilan puluh ribuan mahasiswa peserta program Kampus Mengajar dikirim di dua puluh ribu sekolah guna membantu peningkatan literasi dan numerasi pada anak.
Kedua, Organisasi Penggerak yang diluncurkan sebagai Merdeka Belajar episode ke-4. Dimana terdapat 156 lembaga dan organisasi yang bergerak dalam pendidikan telah mendapingi sekolah dalam pengembangan penguatan literasi sekolah.
Ketiga adalah Kurikulum Merdeka sebagai Merdeka Belajar episode ke-15. Pada program ini guru diberi keleluasaan yang jauh lebih besar dalam memanfaatkan buku bacaan sehingga pembelajarannya akan lebih menyenangkan.