Trenbelajar.com – Pembagian fase dalam Kurikulum Merdeka didasarkan pada tiga hal, yaitu:
* Perkembangan kognitif peserta didik
* Kebutuhan belajar peserta didik
* Karakteristik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Berdasarkan tiga hal tersebut, Kurikulum Merdeka membagi fase pembelajaran menjadi enam, yaitu:
* Fase Pondasi (PAUD)
* Fase A (kelas 1 dan 2 SD)
* Fase * (kelas 3 dan 4 SD)
* Fase C (kelas 5 dan 6 SD)
* Fase D (kelas 7, 8, dan 9 SMP)
* Fase E dan Fase F (kelas 10, 11, dan 12 SMA/SMK)
Fase Pondasi merupakan fase awal pembelajaran yang berfokus pada pengembangan pondasi dasar bagi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional peserta didik. Fase ini berlaku untuk peserta didik PAUD.
Fase A, B, dan C merupakan fase pembelajaran di SD yang berfokus pada pengembangan kompetensi inti dan karakter peserta didik. Fase A berlaku untuk kelas 1 dan 2 SD, fase B berlaku untuk kelas 3 dan 4 SD, dan fase C berlaku untuk kelas 5 dan 6 SD.
Fase D merupakan fase pembelajaran di SMP yang berfokus pada pengembangan kompetensi inti dan karakter peserta didik. Fase ini berlaku untuk kelas 7, 8, dan 9 SMP.
Fase E dan F merupakan fase pembelajaran di SMA/SMK yang berfokus pada pengembangan kompetensi inti, karakter, dan keterampilan peserta didik. Fase E berlaku untuk kelas 10 SMA/SMK, dan fase F berlaku untuk kelas 11 dan 12 SMA/SMK.
Pembagian fase dalam Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
